[RP Close] Interesting Story

"Dan pistol.... Hanya saja itu sebenarnya untuk jaga-jaga dan untuk ka... bur..."

"Kau sedang sakit ya?" tanya Ayano saat mendengar Arashi mengeluarkan virusnya lewat batuk barusan. "Jika kau sakit tidak baik jika kau bekerja. Lebih baik kau minta izin agenmu untuk beristirahat setidaknya sampai kau membaik.."

"Hah..... ada kejaran panggung nyanyi d area sini.. lalu film.... aku tidak bisa cuti..." Gumamnya sambi mengacak pinggangnya. Lalu melihat Ayano. "Kau sepertinya bebas sekali.. tidak ada apa apa.." Gumamnya seraya membuka pintu ruangan VIP itu dan hendak berjalan keluar ke kasir, untuk mengambil kartu kreditnya.

"Kau sepertinya bebas sekali.. tidak ada apa apa.."

"Hidupku begini-begini saja sejak kakakku meninggal," jawab Ayano terhadap komentar Arashi yang sedikit menyakitkan. Terkesan seperti mengomentari hidupnya. Ayano pun berjalan pelan dan berdiri dibelakang Arashi. "Kau mau keluar kan?"

"hmm.... Ya, kau masih mau bersamaku?" Tanya sambil tersenyum ramah, untuk pertama kalinya. Dan diapun sudah mengambil kartu kreditnya. Tinggal berjalan keluar saja. Tetapi sepertinya Ayano ingin mengatakan sesuatu, maka dia diam dahulu, menunggu jawabannya

"hmm.... Ya, kau masih mau bersamaku?"

Uh! Lagi-lagi senyuman manis dari laki-laki menyebalkan. Ayano tidak bisa menahan darahnya yang mulai memanjati saluran darahnya menuju ke wajahnya. Dalam waktu singkat wajah Ayano memerah. "Ah!" gadis itu menepuk kedua pipinya dengan kencang. "M-memang kau tidak ada acara lain? Aku sih mau..kalau kau tidak sibuk," jawab Ayano mengalihkan pandangannya.

"Tidak ada.... Aku mau ke taman sebenarnya... Katanya taman disana rada tenang..." Katanya sambil memasukkan kartu kreditnya ke dompetnya.

"Ayo... Kita pergi sekarang...." Lanjutnya lagi, sambil menggandeng tangan Ayano dan berjalan, sebenarnya sedikit menariknya. Keluar dari restoran itu, yang mulai berdesah desuh tentang aktor dan juga penyanyi muda itu.

[out]

"A-!" Tentu saja Ayano kaget saat Arashi menggandeng dan menariknya. Ditambah lagi dengan bisikan para pejalan kaki dan konsumen restoran yang mulai membicarakkan pemandangan yang mengejutkan tersebut. 'Tahan Ayano.. hanya sebentar..hanya sebentar,' ujar Ayano di dalam hati, berusaha mengikuti Arashi tanpa menengok ke arah kanan dan kiri.

[OUT]

[closed]