[RP Open] Normal Day....

Title: Normal day
Time: Monday, 1 April (14.00)
Tempat : Kokoro Restaurant
Character : Kyoura Shikaku, Hakurou Louritsiky
Plot: Kehidupan biasa di Sekiguchi

--------------------------------------------------------------------

Siang itu, matahari terlihat terik dan juga panas. Angin yang sesekali berhembus tidak bisa mengalahkan panasnya matahari yang menyengat di kota Sekiguchi itu. Tetapi, walaupun udara disana sangat panas laki-laki berambut kuning itu dengan tenang memakai setelan jas lengkap beserta dengan dasinya.

Duduk dipinggiran toko itu sambil membaca koran sore yang baru dibelinya sebelum pergi ketempat itu. Sambil sesekali menyerup kopi yang ada didepannya, dia membenahi kacamatanya dan dengan tenang membaca koran yang dia pegang itu. Terkadang menyadari sesuatu, tetapi setelah itu matanya langsung kembali pada koran.

Perempuan berompi merah tanpa lengan itu mendatangi sebuah restoran. 'Kokoro Restaurant'. "...restoran hati." Ucapnya dengan bahasa Inggris. Dia mengerutkan wajahnya dan memasang wajah dinginnya.

Dia memasuki wilayah restoran itu, lalu dia melihat seorang pria tampan berambut kuning dan berkacamata sedang membaca koran sambil meminum kopi. Tetapi Haku hanya duduk dimeja sebelah pria itu.

Seorang pelayan menghampiri perempuan tomboy itu. "Apa yang anda inginkan hari ini, pemuda?" Haku terdiam. Dia sedikit tersinggung ketika pelayan itu memanggilnya dengan sebutan 'pemuda'. Tetapi Haku tetap bermuka biasa. "Aku pesan Milk Sundae." Ya, Haku sangat menyukai yang namanya susu. Tiap hari dia meminumnya, bahkan bisa sekitar 2 liter sehari. Dia menopang dagunya dengan kedua punggung telapak tangannya, menunggu pesanannya datang.

Beberapa serupan kopi pesanannyapun datang, sebuah steak sapi dengan saus merah yang terbuat dari tomat, bawang, dan juga wortel. Authornya laper "Terima kasih..." Sambutnya sambil tersenyum pada pelayan itu, membuat pelayan itu sedikit gugup dan mengangguk seraya meninggalkannya.

Melihat kearah pemuda itu....

Ah, bukan dia adalah seorang perempuan. Dengan melihat sekilaspun orang itu bisa tahu dan bisa membedakan antara laki-laki dan juga perempuan. Tetapi, memang penampilan perempuan itu sangat tomboy dan mungkin kalau melihatnya akan mengira kalau perempuan itu adalah seorang laki-laki.

"Apa yang anda inginkan hari ini, pemuda?"

Benar bukan? Dan sepertinya perempuan itu trlihat sedikit kesal dengan pelayan itu walaupun pada akhirnya dia tetap memesan minuman pada pelayan itu. "Kenapa pelayan itu tidak bisa melihat perempuan sepertimu?" Jawabnya sambil memegang cangkir kopinya dan akan menyerupnya.

Lagi-lagi orang asing berbicara kepadanya. Dia memang tidak menyukai orang asing, dan berusaha untuk menghindari mereka. Tetapi yah, karena dia sedang mood untuk berbicara dengan seseorang, diapun menjawab pertanyaan dari pria tersebut.

"Heh, aku bahkan tidak tahu. Banyak orang yang menganggapku lelaki. Aku hanya seorang perempuan yang mencoba menjauhi orang asing, seperti dirimu." Omongan tajam Haku keluar, tetapi dia mengatakan sebenarnya. Dia mulai jengkel hari ini; dia baru saja datang kekota Sekiguchi, bertemu dengan dua orang asing dan lagi seorang pria. Dia tidak pernah menduga harinya akan menjadi seperti ini.

"Heh, aku bahkan tidak tahu. Banyak orang yang menganggapku lelaki. Aku hanya seorang perempuan yang mencoba menjauhi orang asing, seperti dirimu."

Baru saja akan memasukkan potongan pertama dari daging yang dia potong itu, laki-laki itu terkejut dan melihat kearah perempuan itu. Terdiam sejenak, dia langsung tertawa dan menaruh kembali garpu yang ada ditangannya.

"Sepertinya kau tidak suka dengan orang asing..." Jawabnya sambil tetap duduk ditempatnya.

Berdiri dan berjalan kearah perempuan itu, dia mengulurkan tangannya dan tersenyum kembali. "Bagaimana kalau kita berkenalan? Namaku adalah Kyoura Shikaku..." Jawabnya.

"Sepertinya kau tidak suka dengan orang asing..."

Haku melirik kearah wajah pria berkacamata tersebut. "Ya, memang." Haku menjawabnya dengan muka tidak peduli.

"Bagaimana kalau kita berkenalan? Namaku adalah Kyoura Shikaku..."

Berkenalan? Baru pertama kali dia diajak berkenalan oleh orang asing. Itu adalah salah astu dari hal yang dibenci oleh Haku: diajak berkenalan oleh orang asing, apalagi yang tidak diketahuinya sama sekali. Tetapi dia menjawab, "...Namaku Hakurou. Hakurou Louritsiky. Panggil saja aku Haku." Haku menjawab kalimat dari pria yang bernama Kyoura itu, tetapi tidak berjabat tangan dengannya.

"...Namaku Hakurou. Hakurou Louritsiky. Panggil saja aku Haku."

Melihat anak itu sepertinya tidak suka dengan orang lain. Tetapi sebagai calon guru harus bisa mengatasi anak seperti ini bukan? Dengan santai dia tetap berusaha untuk tersenyum dan menurunkan tangannya.

"Boleh aku duduk disini?" Jawabnya sambil tersenyum dan tidak duduk terlebih dahulu menunggu izin dari anak itu. "Mungkin kita bisa berbicara banyak hal disini..."

"Boleh aku duduk disini? Mungkin kita bisa berbicara banyak hal disini..."

Mendengar perkataan itu, Haku ingin keluar dari restoran tersebut. Tetapi karena ini hari pertama dia berada di Jepang, diapun menerima apa yang dikatakan Kyoura. "...baiklah." Haku hanya bisa membuang muka dan merangkul dagunya dengan tangan kirinya.

"...baiklah."

Dengan segera dia mengambil makanan dari tempatnya dan pindah tempat kesamping perempuan bernama Hakurou itu. Menyerup kopinya lagi, dia melihat kearah Haku dan tersenyum untuk yang keberapa kalinya ketika dia melihat anak itu.

"Kau murid SMA?" Tanyanya melihat kearah Haku yang ada didepannya.

"Kau murid SMA?"

Haku meluruskan pandangannya kewajah Kyoura. "...ya. Dan aku anak pindahan," jawab Haku dengan bahasa Jepang yang mahir. Dia hanya perlu dua bulan untuk belajar bahasa Jepang, dan dia pelajari dengan mudah.

Lalu pesanan minumannya sudah datang. "Ini silahkan," pelayan itu menaruh gelas yang berisi sundae dengan krim putih. Haku memegang gelas sundae itu, dan meminumnya dengan menggunakan sedotan.

"...ya. Dan aku anak pindahan,"

Ternyata benar, anak ini mungkin salah satu yang akan diajar olehnya ketika hari pertamanya disekolah Aisuhi. Tetapi belum tentu juga dia adalah murid Aisuhi, bisa saja dia adalah murid Houkahi. Tetapi, murid tetaplah murid. Apakah dia tahu alau laki-laki yang ada didepannya adalah seorang guru?

"Kau... Murid Aisuhi?" Tanyanya.

"Kau... Murid Aisuhi?"

Haku melepas mulutnya dari sedotannya dan membuka mulutnya, "Bukan. Aku murid Houkahi," jawabnya dengan nada datar. "Apakah ada hubungannya kau dengan sekolah itu?" Haku bertanya balik, dan kembali menyedot sundae susunya.

"Bukan. Aku murid Houkahi,"

Ah ternyata dia murid Houkahi, sayang sekali dia tidak akan bertemu banyak dengan anak ini. Tetapi tidak apa-apa, menambah orang untuk berkenalan juga baik kok. Seteah bebrapa saat didiamkan akhirnya Kyou memasukkan potongan daging itu kedalam mulutnya dan mengunyahnya.

"Apakah ada hubungannya kau dengan sekolah itu?"

"Bisa dibilang seperti itu... Aku adalah salah satu guru di Aisuhi..." Jawabnya.

"Bisa dibilang seperti itu... Aku adalah salah satu guru di Aisuhi..."

Haku tetap melanjutkan meminum Milk Sundae-nya. Lalu dia melepas sedotan dari mulutnya, "Oh, ternyata kau guru..." ujar Haku santai. Dia menghabiskan minumannya, dan membersihkan mulutnya dengan sapu tangan yang berada didalam kantong jins-nya.

"...apakah kau mempunyai... kekuatan 'itu'?" tanya Haku sambil menaruh gelas dan melipat kedua tangannya didepan dadanya, seperti dia lakukan biasanya.

"...apakah kau mempunyai... kekuatan 'itu'?"

Masih tetap memakan makanannya Kyou hanya tersenyum dan memasukkan potongan terakhir makanannya kedalam mulutnya. Dia menaruh garpu dan juga pisaunya diatas piring. Menompang dagunya dengan kedua tangannya dia menatap Haku.

"Apa yang kau maksud dengan kekuatan 'itu'" jawabnya sambil tersenyum pada Haku.

Haku mengerutkan dagunya. Padahal baru saja kenal, mengapa orang itu bisa mudah tersenyum kepadaku, pikirnya. Dia tidak suka berperilaku ramah kepada orang lain, terutama orang asing yang baru saja dikenalnya.

"Apa yang kau maksud dengan kekuatan 'itu'"

Haku menunduk dan memejamkan matanya, "...ya kau tahu, kekuatan yang bisa melawan makhluk hitam itu. Dua sekolah itu khusus pengguna kekuatan tersebut, jadi..." Haku mengangkat kepalanya dan mengangkat alis mata kirinya, menatap mata Kyoura.

"...ya kau tahu, kekuatan yang bisa melawan makhluk hitam itu. Dua sekolah itu khusus pengguna kekuatan tersebut, jadi..."

Senyuman yang dipancarkannya saat itu tiba-tiba menghilang dan berganti raut muka yang serius tanpa ada senyuman sedikitpun. Jujur, dia memang membenci kekuatan itu dan tidak ingin membicarakannya sama sekali. Dan hanya ada satu kata yang keluar dari mulutnya.

"Tidak...."

"Tidak...."

Haku menegakkan kepalanya. Menatap wajah Kyoura yang senyumannya menghilang, dan dia berpikir bahwa orang ini memang membenci kekuatan yang namanya Persona. Dia mengerti, karena dia mempunyai pengalamannya juga. Mempunyai kekuatan sangatlah tidak mudah, banyak orang yang bangga terhadap kekuatan tersebut, tetapi Haku tahu bahwa kekuatan yang dimilikinya bukan kekuatan sembarangan. Bahkan ketika dia mendapatkan kekuatan tersebut, dia harus mengorbankan mata, bahu dan lututnya. Dia bingung apakah dia harus bangga atau tidak.

"...Oh, begitu." Hanya dua kalimat muncul dari mulutnya dan aksen Inggrisnya mulai keluar. Sebenarnya Haku tahu bahwa Kyoura berbohong karena terlihat jelas dari wajahnya. Haku boleh dijuluki tomboy, dingin dan tidak punya hati, tetapi dia mengerti perasaan orang lain dengan mudah. Dia peduli, hanya saja dia membenci orang asing, karena belum tentu orang asing bisa dipercaya.

"Sudah berapa lama kau tinggal dikota ini?" Haku bertanya lagi, tanpa tujuan. Yah, hanya bosan, dia hanya berusaha untuk memecahkan kesunyian.

"Sudah berapa lama kau tinggal dikota ini?"

"Dulu aku lahir disini... Tetapi karena harus bersekolah diluar negeri aku meninggalkan kota ini sampai 3 tahun lamanya dan baru kembali beberapa minggu yang lalu..." Jawabnya sambil kembali seperti semula dengan senyuman.

"Ah, sudah jam segini..." Kyou melihat kearah jamnya dan berdiri. "Aku harus mengurusi surat kerjaku di Aisuhi. Senang berkenalan denganmu Hakurou-san..." Jawabnya sambil tersenyum dan berjalan setelah membayar makanan dan minuman yang dipesan oleh Haku dan juga dia.

[out]

Haku terdiam melihat Kyoura pergi. "...dia tidak perlu membayarku. Dasar orang aneh," bisiknya. "Ah, aku pusing..." gumam Haku, dan lagi, dia mengusap wajah sebelah kanannya, membuat rambutnya terangkat dan matanya yang merah terlihat cerah. Lalu dia melepas tangannya dari wajahnya dan menatap telapak tangan kanannya. "...lagi-lagi, aku mengusap wajahku. Kurang ajar," ucapnya dengan bahasa Inggris yang mahir dan tatapan wajah yang dingin.

Hakupun berdiri dari tempat duduknya, memasuki kedua tangannya kedalam sakunya, dan meninggalkan restoran itu. Berjalan dihari yang panas memang disukai Haku, apalagi pada saat musim panas. Tapi dia juga menyukai musim semi, panasnya bukan biasa. Hakupun berjalan sambil melihat sekeliling kota.

[OUT]